Partisi data merupakan istilah yang digunakan untuk partisi yang digunakan khusus menyimpan data. Di sistem operasi Windows partisi ini umumnya berawal dari drive letter D: sehingga sering juga disebut juga dengan Partisi D atau Drive D.
Beberapa laptop yang baru dibeli mungkin ada yang tidak membagi partisi hard disk yang ada di dalamnya, sehingga di sana hanya terlihat satu buah partisi dengan drive letter C:, sering juga disebut dengan Partisi C atau Drive C.
Sebagian pengguna mungkin akan merasa tidak nyaman dengan hard disk yang tidak dibagi menjadi setidaknya dua partisi yakni Partisi C untuk sistem, dan Partisi D untuk menyimpan data.
Alasannya karena data yang disimpan pada Drive C bisa hilang ketika laptop harus diinstall ulang.
Hal ini ada benarnya, data yang disimpan bercampur dengan lokasi instalasi Windows bisa hilang jika melakukan install ulang dengan mem-format hard disk.
Dan kalaupun ingin membuat backup atau salinannya terlebih dahulu tentunya prosesnya menjadi lebih panjang dan lama, terutama kalau kapasitas datanya cukup besar.
Solusinya adalah membuat partisi terpisah untuk sistem dan untuk data.
Pada kesempatan kali ini Winpreso akan berikan tutorial bagaimana caranya membuat Partisi Data D dengan mengambil dari Partisi C di laptop dan PC Windows.
Daftar isi
Cara Membuat Partisi Data D di Windows
1. Install aplikasi partition manager
Untuk membuat partisi baru pada hard disk kita membutuhkan bantuan aplikasi partition manager. Salah satu yang bisa Anda gunakan adalah AOMEI Partition Assistant.
Aplikasi ini bisa digunakan secara gratis, silakan download di sini:
Setelah aplikasi selesai didownload, ekstrak dulu filenya.
Kemudian klik dua kali untuk memulai proses install.
Pada jendela penawaran upgrade klik Skip.
Kemudian lanjutkan proses install seperti biasa hingga selesai.
Setelah selesai hilangkan centang pada opsi Join the UX Improvement Program, lalu klik tombol Finish.
2. Jalankan aplikasi partition manager
Selanjutnya buka aplikasi AOMEI yang sudah diinstall pada komputer Anda. Pada halaman utama akan terlihat partisi yang ada pada hard disk, di sana akan terlihat satu buah dengan drive letter C:
Ini adalah partisi yang digunakan sebagai tempat menginstall Windows dan program lainnya. Kita akan membuat partisi baru dengan mengambil dari Partisi C ini.
Kapasitas partisi baru (Partisi D) yang bisa dibuat bergantung dari berapa besar sisa ruang kosong yang ada.
3. Resize Partisi C
Langkah selanjutnya adalah mengubah ukuran (resize) Partisi C agar ada ruang kosong yang bisa dibuat menjadi Partisi D.
Caranya klik kanan pada Partisi C lalu pilih menu Resize Partition.
Pada kolom Partition size isi dengan kapasitas yang Anda inginkan untuk Partisi C. Di bagian bawah ada kolom Unallocated space after akan berubah secara otomatis mengikuti ukuran yang diberikan pada kolom di atasnya.
Unallocated space inilah yang nanti akan dijadikan Partisi D.
Anda bisa juga menggunakan mouse untuk menarik titik pada bagian kanan partisi ke arah kiri untuk mengubah-ubah ukuran sesuai dengan keinginan. Pantau perubahannya pada kolom Partition size dan Unallocated space after.
Setelah mengatur ukuran partisi yang diinginkan, klik tombol OK.
4. Klik tombol Apply untuk memulai proses resize
Setelah benar-benar yakin akan ukuran Drive C dan Drive D yang sudah dibuat, selanjutnya klik pada tombol Apply yang ada di pojok kiri atas aplikasi untuk memulai proses resize. Pada jendela baru yang muncul pilih Proceed.
Tunggu hingga prosesnya selesai. Proses resize ini akan memakan waktu tergantung dari berapa besar kapasitas hard disk pada laptop Anda. Tunggu saja hingga selesai, setelah itu klik tombol OK.
5. Buat Partisi D
Selanjutnya kita akan membuat Partisi D. Partisi inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menyimpan data.
Setelah melakukan resize, Anda akan melihat ukuran Drive C sudah mengecil dan di sebelahnya ada ruang kosong berwarna abu-abu dengan label Unallocated.
Unallocated space inilah yang akan kita buat menjadi Partisi Data D.
Klik kanan pada Unallocated > pilih Create Partition
Pada kolom Partition size isi dengan nilai maksimal sesuai dengan kapasitas Unallocated yang ada, bisa juga dengan menarik titik hingga mentok ke kanan.
Bagian kolom File System ubah menjadi NTFS
Pada kolom Drive Letter ubah menjadi D:
Pada kolom Partition Label isi dengan Data
Terakhir klik pada tombol OK.
6. Klik tombol Apply untuk memulai proses pembuatan Partisi D
Setelah yakin dengan ukuran yang sudah ditentukan selanjutnya klik pada tombol Apply untuk memulai proses pembuatan Partisi D. Setelah itu pilih Proceed.
Tunggu hingga prosesnya selesai, biasanya akan memakan waktu beberapa menit tergantung dari kapasitas hard disk Anda.
7. Pindahkan data-data ke Partisi D yang sudah dibuat
Setelah proses pembuatan partisi selesai, Anda akan melihat hard disk Anda sudah memiliki Partisi D.
Tutup aplikasi AOMEI lalu buka file explorer, di panel direktori akan terlihat lokasi baru bernama Data (D:)
Selanjutnya Anda bisa mulai memindahkan data-data Anda ke Data (D:)
Selesai, sampai di sini kita sudah berhasil membuat Partisi D di laptop.
Membuat lebih dari satu partisi untuk menyimpan data
Kita juga bisa membuat lebih dari satu partisi untuk menyimpan data dengan tujuan agar lokasi file lebih teratur.
Misalnya untuk memisahkan file-file penting seperti file pekerjaan, tugas sekolah atau kuliah, dengan file yang sifatnya hanya sebagai hiburan seperti musik, film, dan foto-foto.
Selain membuat Partisi Data D, Anda masih bisa membuat beberapa partisi lagi dengan membagi ruang kosong yang masih ada.
Partisi selanjutnya akan memiliki drive letter sesuai urutan abjad. Setelah D, berarti partisi selanjutnya adalah Partisi E, F, G, H, I dan seterusnya.
Saya contohkan misalnya jika ingin membuat satu partisi lagi, maka kita bisa mengambil ruang kosong yang ada pada Partisi D. Ikuti langkah-langkah berikut ini.
Pertama resize ukuran Partisi D agar tercipta ruang kosong untuk dibuat menjadi partisi baru.
Caranya klik kanan pada Partisi D lalu pilih Resize Partition.
Tentukan ukuran yang diinginkan untuk partisi baru dengan cara menggeser titik resize ke arah kiri. Perhatikan nilai pada kolom Unallocated space after, nilai inilah yang nanti akan menjadi kapasitas partisi yang baru.
Setelah selesai menentukan ukuran, klik tombol OK.
Klik tombol Apply untuk memulai proses resize > pilih Proceed.
Setelah selesai, klik kanan ada Unallocated lalu pilih Create Partition.
Pastikan titik resize ditarik hingga mentok ke kanan agar semua space menjadi partisi yang baru.
Pada kolom File System ubah menjadi NTFS
Kemudian Pada kolom Drive Letter ubah menjadi E:
Pada kolom Partition Label isi sesuai keingnan Anda
Setelah itu klik tombol OK
Langkah terakhir klik tombol Apply untuk membuat proses pembuatan partisi yang baru > pilih Proceed. Tunggu hingga prosesnya selesai.
Membuat Partisi Data D dengan Disk Management bagi yang tidak ingin install aplikasi tambahan
Di Windows sebenarnya sudah ada sebuah tool bernama Disk Management yang bisa digunakan untuk membuat partisi baru.
Tool ini jarang digunakan karena memang fiturnya yang terbatas bila dibandingkan dengan aplikasi pihak ketiga.
Akan tetapi bagi Anda yang ingin membuat Partisi Data D tanpa install aplikasi tambahan maka bisa coba untuk menggunakannya.
Caranya hampir sama dengan menggunakan aplikasi AOMEI seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Silakan ikuti langkah-langkahnya di sini:
Cara membuat Partisi D menggunakan Disk Management
Apakah menambah partisi dengan mengambil dari Drive C aman dan tidak membuat data-data hilang?
Ini adalah kekhawatiran kebanyakan orang saat berurusan dengan partisi hard disk di komputer, yaitu kehilangan data-data yang ada di dalamnya.
Kehilangan data memang bisa terjadi apabila Anda secara tidak sengaja menghapus atau melakukan format partisi.
Akan tetapi apabila Anda mengikuti langkah-langkah yang sudah dipaparkan dengan benar, maka data-data di hard disk Anda tidak akan hilang.
Pertanyaan-pertanyaan lain yang sering ditanyakan
Berapa besar kapasitas Drive C yang harus disisakan saat membaginya menjadi Partisi D untuk data?
Jawab: Tidak ada aturan baku untuk hal ini, biasanya kapasitas 100-150GB sudah cukup. Lebih besar kapasitas yang diberikan lebih bagus, dengan ini kita punya ruang yang cukup lapang untuk menginstall banyak aplikasi.
Apakah partisi baru yang sudah dibuat bisa digabungkan lagi dengan Partisi C?
Jawab: Bisa. Untuk menambah ukuran Partisi C dari partisi lain sudah pernah dijelaskan caranya pada postingan ini:
Cara menambah kapasitas Drive C
Berapa banyak partisi yang bisa dibuat pada hard disk di laptop dengan sistem operasi Windows?
Jawab: Anda bisa membuat hingga 4 partisi Primary pada hard disk di laptop.
Jika ingin membuat lebih dari itu maka salah satu partisi harus diubah menjadi Extended, kemudian partisi Extended ini dibagi lagi menjadi partisi Logical.
Dengan kata lain Anda bisa membuat partisi yang cukup banyak dengan cara ini, maksimal hingga 128 partisi. Akan tetapi lebih mudah jika membagi hard disk maksimal menjadi 4 partisi Primary.
Saat mempartisi drive dari c ke d itu laptop me-restart sendiri ya?
Iya ada yang pake restart ada yang nggak. Restart aja gan gak papa kok.